Jumat, 31 Desember 2010

RESEP RAHASIA CRABBY PETTY

Hahaha.... ketemu lagi dengan saya....chef Sanji(emangnya kapan kita pernah ketemu?)
Kali ini saya akan berbagi resep rahasia dengan anda semua.

RESEP RAHASIA CRABBY PETTY......

Eh, salah bukan Crabby Petty, tapi SAMBAL SAI & H.(gak ada sangkut pautnya)
Begini awal ceritanya.......
Pada zaman dahulu.... telah ditemukan resep sambal oleh seorang professor bernama
Prof.Sainah,ES. Nah simbah ini punya cucu bernama Crab. Dan resep sambalnya ini
diturunkan kepada cucunya tersebut. Dan saya berhasil mencurinya. Hehe...
Inilah resep tersebut......

SAMBAL SAI & H

Alat : Terserah deh, suka-suka.
Bahan: Cabai merah dan cabai rawit (sesuai selera)
               Bawang merah dan bawang putih ( perbandingan 3:1)
               Gula merah (sesuai selera atau disarankan 1/2 butir)
               Tomat (suka-suka anda)
               Garam (secukupnya)
               Ajinomoto (dikit aja)

Proses pembuatan :
1. Kupas bawang merah dan bawang putih sampai bersih.
2. Cuci cabai, tomat, bawang merah dan putih dengan air bersih.
3. Potong tomat menjadi 4 bagian sama besar.
4. Goreng cabai, bawang merah dan bawang putih. (Tomat disisihkan dulu)
5. Gorenga tomat hingga empuk.
6. Cabai, bawang merah dan bawang putih dihaluskan.
7. Tambahkan gula merah, garam dan ajinomoto.
8. Setelah halus, masukkan tomat dan haluskan lagi.
9. Selesai deh. Hidangkan dengan apapun dijamin enak.
1 Januari 2011(12:26)                                                  Oleh : Novia Phantasmgoria

Rabu, 22 Desember 2010

Plankton says...

Lebih baik dicintai dan merasa kehilangan daripada tidak pernah dicintai samasekali.

Minggu, 19 Desember 2010

Jangan berandai-andai lagi lah....

Begini memang rasanya. Tak tau apa lagi yang harusnya kulakukan.
Andai aku bisa menghilang sejenak dari muka bumi ini....
Andai daya tahan tubuhku melebihi Superman.... mungkin saat ini aku sedang
membentur*kannya dengan baja seragam Batman.
Andai bumi di sekitarku menjadi sebuah gurun rerumputan yang luas.....
Mungkin saat ini aku sedang berteriak lepas membuang semua yang ada di hatiku.
Ah,,, aku tak mau berandai* lagi.
Yang ada sekarang hanya"aku bukan jin yang dapat dengan seenaknya menghilang."
Yang ada sekarang hanya"daya tahan tubuhku menyedihkan, dan sering sakit."
Yang ada sekarang hanya"tembok di kanan, kiri, belakang, samping, atas, bawah serasa
ingin menjepitku."
Yaah,,,, inilah dunia adanya. Jika tak terima, turn off saja.

Jus Alpukat

Aku capek lari terus, mengejar sesuatu yang kuinginkan,
menghindar dari sesuatu yang tak kuharapkan.
Di depan sana seseorang yang kusayang melambaikan tangan dengan senyuman,
di belakang sana banyak yang tak suka padaku mengejar dan berambisi untuk mengikatku
agar tak lari lagi.
Napasku tersengal-sengal ingin minum sesuatu yang dingin, mungkin jus alpukat kesukaanku.
Jika aku sampai di sana, seseorang akan memberiku jus alpukat.
Tapi jika aku berhenti disini dan tertidur kecapekan, aku hanya akan dapat mimpi
yang entah buruk atau indah yang belum pasti kudapat.
Tapi, aku capek... benar-benar capek....
Aku butuh energi untuk lari lagi. Adakah seseorang yang akan datang untuk memberiku
minum??? Walau bukan  jus alpukat, sekedar air putih saja aku mau.......

Puisi ato apa ni?

Assalamu'alaikum teman, aku datang!!!!!
Kenapa tak ada yang menjawab salamku?
Apakah suaraku terlalu lirih?
Padahal aku baru saja makan dan penuh energi.
Apakah tak ada yang peduli padaku?
Padahal aku peduli pada kalian.
Aku duduk dan membaur dengan kalian!!!!!
Kenapa semua diam?
Apakah tak ada yang ingin berbagi cerita lucu denganku?
Padahal tadi kudengar kalian tertawa terbahak dengan ceria.
Apakah ceritanya sudah habis sewaktu aku datang?
Padahal aku ingin dengar apa yang tadi kalian bicarakan.
Aku mulai dengan senyum!!!!!
Kenapa semua cemberut?
Padahal aku tak berkata apapun yang membuat kalian merasa tak nyaman.
Atau aku memang tak pantas duduk bersama kalian?
Haruskah aku pergi dan menyendiri saja?
Aku berdiri dan pergi untuk mengadu pada-Nya,
satu-satunya yang akan mengerti perasaanku saat ini. =>NOVIA PHANTASMGORIA<=

Luka Lama

Bayang-Bayang, Air Mata.

Kupejamkan mataku, perlahan bayangan itu muncul di benakku. Dengan sangat lembut,
setetes air jatuh mengalir melalui celah kecil di mataku sebelah kiri. Tak berapa lama
setetes lagi dari mata sebelah kanan. Genangan kecil pada pelupuk mata kiriku pun
mengalir lagi. Kucoba membuat genangan baru, namun tak bisa.

Usai sholat asar di masjid As-Salam, tetes-tetes kecil berjatuhan bagai embun di pagi hari.
Suatu keajaiban Allah yang selalu kutunggu tiba, Hujan...Ah bukan. Lebih tepatnya gerimis.
Teringat pada apa yang kuminta pada-Nya tadi, semoga bayangan itu ada pada
lindungan-Nya selalu.

Gerimis semakin lebat, kuputuskan tuk terus melanjutkan perjalanan pulang. Aku ingin
sekalian memanjakan diriku dengan hobi anehku, diguyur hujan. Entah perasaanku atau
memang benar nyatanya, air yang turun dari langit kali ini tak seperti biasanya, lebih sejuk.
Ah, bukan. Ini memang benar, semakin lama......semakin terasa......bukan sejuk lagi.
tapi, dingin,sangat dingin. Mungkin air freezer yang tumpah dari langit.

Semakin lama berjalan, semakin sepi, semakin terasa dinginnya alam menyelimutiku.
Angin tak terasa lagi bagai hembusan, lebih seperti perasaan marah. Jalan di depan tak
lagi terlihat jelas, seperti efek blur dan minim brightness. Kurasakan jari-jari tanganku tak
ingin lagi bergerak, sendi-sendi kaki tanganku beku, organ dalamku juga. Paru-paru, ah,,,
sudah ak terasa. Yng hangat hanya satu titik di jantungku yang masih berdetak. Aorta,
apalagi arteri, mungkin sudah beku juga. Ah, tidak. Itu hanya perasaanku. Kalau benar, aku
bisa mati. Kepalaku terasa pusing, perih air hujan mengenai pupil mataku.

Ribuan lembar kertas bercecer rapi di lantai kamarku. Dua kipas angin kecil tampak sabar
menghembuskan anginnya. Di atas ranjang hanya ada kelinci biruku yang tak sedikitpun
tampak kedinginan. Bukan, salah. Sesosok anak perempuan berambut pendek meringkuk
memegangi ujung selimut tebal berwarna merah hati. Beralaskan sprei merah hati,
bersandar pada bantal merah hati dan didampingi dua guling merah hati. Bodoh, dia aku,
bahkan tak mengenali dirinya sendiri. Selambu pink terlihat terayun-ayun terhembus
angin dari kedua alat listrik itu. Dia bahkan tak peduli handphonenya berdering cukup lama.
Dia sibuk mengetik sesuatu yang kelihatannya penting sekali.

Yah, aku sedang menulis ini. Dan bayangan yang membuatku menangis itu datang lagi.
Sebenarnya....... bayangan itu adalah.......
Huft.... kapan-kapan akan kuberi tahu. Terimakasih mau membaca tulisan bodoh ini.

               <aku bangun dan melihat siapa yang membuat mejaku bergetar. Yah seperti
                 dugaanku. Sorry ya, keasyikan nulis. Tak kubalas dan kembali menulis kata terakhir
                 Good Bye!>
18:30:57 Novia Phantasmgoria